Ini setoran hari ke tujuh untuk
#Tantangan10Hari Komunikasi produktif. Seminggu kemarin ikut kegiatan Romadhon,
jd tidak sempat untuk menulis tantangannya tapi insya Allah komprod ke anak
masih terus dipraktekkan. Awalnya setelah menerapkan pujian ke anak, sy ingin
mempraktekkan bagaimana memberikan kritikan ke Ghaza. Namun seminggu kemarin
saya benar-benar diuji untuk mengendalikan emosi. Fyuuhh..
Awalnya mengendalikan emosi
adalah poin terakhir yang ingin saya terapkan ke Ghaza, mengingat selama ini sy
dan Ghaza aman-aman saja bahkan tidak pernah marah. Mungkin krn usia Ghaza yg
masih di bawah satu tahun sehingga tidak ada tindakan atau apapun dari Ghaza
yang bisa memancing emosi. Tapi sekaraaang, saat Ghaza sudah bisa merangkak ke
sana kemari, naik turun tempat tidur sesuka hati, berdiri dan berjalan
berpegangan, lempar barang-barang, dan yg paling utama sekarang Ghaza sudah
bisa protes untuk sesuatu yg tidak disukainya.
Seminggu kemarin adalah
masa-masa sy melatih mengendalikan emosi ke Ghaza krn jadwal ibu rumah tangga
bertambah dengan kegiatan diluar, maka tindakan Ghaza yg rewel, protes dan tdk
tepat waktu membuat sy menjadi emosi. Emosi
sy berupa keluhan ke Ghaza, atau marah dengan suara ditekan. Alhamdulillah dr
beberapa buku parenting yg sy baca, sy tahu dampak buruk teriak-teriak ke anak
dan sy sangat berusaha untuk menghindarinya.
Niat untuk memperbanyak ibadah
di bulan Romadhon juga menjadi terhambat krn ini Ramadhon pertama sy berpuasa
bersama Ghaza, jd sy br merasakan nikmatnya tarawih di rumah diselingi tangisan
Ghaza yg bangun sehingga tarawih bisa sampai sejam br selesai, belum lg Qur’an
yg dirobek Ghaza saat tadarus, sholat yang harus diulang krn khawatir saat
Ghaza merangkak sendiri keluar kamar, dll. Hahaha seperti ini yaa suka duka
seorang Ibu saat Romadhon. Meskipun agak sedih krn ibadah tidak maksimal, tp
suami selalu mengingatkan bahwa mengurus dan merawat Ghaza pun bagian dr
ibadah. Alhamdulillaah ‘ala kulli haal..
Alhamdulillah latihan
mengendalikan emosi seminggu kemarin perlahan-lahan mulai berhasil. Sy mulai
terbiasa dengan Ghaza yg super aktif saat ini. Saat Ghaza melakukan sesuatu yg
dapat memancing emosi, sy menarik napas sebentar lalu menghukumnya dengan
ciuman tanpa henti. Misalnya saat tiba-tiba remote TV yg dilempar Ghaza
mendarat di mata atau kepala sy, setelah menahan sakit dengan diam sebentar sy katakan,”Ghaza,
Umma sakit kena remotenya nak. Jangan main lempar-lempar remote TV yah, berbahaya.”.
Sy berusaha menekankan pada diri sendiri bahwa Ghaza belum tahu dan mengerti
apa yang dia lakukan. Saat ini Ghaza sangat bergantung pada orang tuanya,
terutama sy sebagai Ibunya. Ternyata sy masih harus banyak berlatih bersabar
dan mengendalikan emosi. Semakin bertambah usia anak kita, kita pun semakin
naik level dengan ujian yg jg semakin naik tentu saja. Smg kita bisa menjadi
Ibu yg dapat mengontrol emosi pada anak yaa bunda pembelajar.. aamiin
Palu, 13 Juni 2017
Rati Rahmawati | Ummu Ghaza
Kelas Bunda Sayang 2 Sulawesi
#Level1
#Day7
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
#MengendalikanEmosi
#UmmaPembelajar
#MerinduSurga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar