Rabu, 24 April 2013

karena Sajakmu

Mencari sajakmu dan tak menemukannya..
Entah rasanya disebut apa.
Seperti semburat sendu dalam guratan duka
yang entah disebut apa.

Apa sajakmu hanya sebuah alasan untuk
sekedar mengikuti jejak-jejakmu ?
Rasanya tidak..
Entah disebut apa.
Karena jejakmu ada,
dan akan selalu ada.

Hanya saja,
sajakmu yang selalu memberi suatu rasa yang entah disebut apa
membuatku selalu riang membuntuti
setiap goresan dalam maya yang kau cipta..

Akankah jelas rasaku ?
Dalam sajakmu yang hingga kapan terus memberi
rasa yang entah disebut apa.

Apakah mungkin, mungkin..
Mungkin sampai aku menemukan
sosokmu dalam nyata..

KAMU!

Senyumku, apakah sampai padamu ?
Sedihku, apakah terasa dihatimu ?
Doaku, apakah menyatu dalam langkahmu ?
Harapku, apakah sesuai harapmu ?

Kamu!, Kamu!, Kamu!
Hal tentangmu yang selalu berujung tanya
Entah kapan akan terjawab
Karena hingga kini
kumasih menanti Kamu!


karena Sajakmu

Mencari sajakmu dan tak menemukannya..
Entah rasanya disebut apa.
Seperti semburat sendu dalam guratan duka
yang entah disebut apa.

Apa sajakmu hanya sebuah alasan untuk
sekedar mengikuti jejak-jejakmu ?
Rasanya tidak..
Entah disebut apa.
Karena jejakmu ada,
dan akan selalu ada.

Hanya saja,
sajakmu yang selalu memberi suatu rasa yang entah disebut apa
membuatku selalu riang membuntuti
setiap goresan dalam maya yang kau cipta..

Akankah jelas rasaku ?
Dalam sajakmu yang hingga kapan terus memberi
rasa yang entah disebut apa.

Apakah mungkin, mungkin..
Mungkin sampai aku menemukan
sosokmu dalam nyata..

KAMU!

Senyumku, apakah sampai padamu ?
Sedihku, apakah terasa dihatimu ?
Doaku, apakah menyatu dalam langkahmu ?
Harapku, apakah sesuai harapmu ?

Kamu!, Kamu!, Kamu!
Hal tentangmu yang selalu berujung tanya
Entah kapan akan terjawab
Karena hingga kini
kumasih menanti Kamu!