Selasa, 30 Juni 2020

Master Mind | Pekan 6

Bismillaah..

Tugas pekan ini mengharu biru, ingin rasanya menangisi waktu yang sudah berlalu huhuhuhu hiks. Tapi ini bukan saatnya melihat kebelakang dan merayakan kesalahan lagi, melainkan saatnya fokus pada kemajuan yang sudaj saya lakukan pekan ini.

Yaaah, begitulah.. Pekan ini si bungsu rewel berhari-hari setelah demamnya, rupanya karena gigi yang mau tumbuh. Qodarullaah..
Dan alhamdulillah dikuatkan oleh mentorku, mbak Nike..
Saya menganalogikan hari² yang saya lalui pada master mind diatas dengan cuaca. Dan mentor saya sebagai RUMAHnya, rumah yang melindungiku dari berbagai cuaca. Mau cuacanya cerah atau hujan, mbak Nike dengan senang hati akan mengapresiasi dan menenangkan saya. Maasya Allah... Senangnya..
Jazakillah khoir mbak Nike...💐

Dan inilah satu Doodle Literasi dari Butterfly Project yang berhasil saya buat pekan ini :


Insya Allah akan meneruskan kesuksesan hari ini dihari esok, agar tidak merugi.
Terima kasih Ibu dan tim Buncek juga Institut ❤️

Senin, 22 Juni 2020

False Celebration | Pekan 5





Bismillaah..



Hampir disetiap tugas kelas Bunda Cekatan "memaksa" saya untuk muhasabah diri. Yang awalnya muhasabah tentang tugas hingga kemudian prakteknya dalam kehidupanku.

Dan kali ini pun seperti itu, saya muhasabah lagi dan menemukan banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang harus dirayakan, karena saya berhasil menemukannya lewat kelas ini. Dari kesalahan² tersebut saya kemudian membuat hal-hal yang harus saya perbaiki, pelajari dan hindari. Alhamdulillah...

Mendengarkan penjelasan ibu kemarin membuat saya punya keberanian untuk mengakui kesalahan bahkan berusaha untuk mencarinya lagi dan lagi.
Seperti yg saya katakan dijurnal sebelumnya, bahwa saya sangat bersyukur dengan pilihan bidang dan mentor saya saat ini. Semuanya berurutan dan passsss.. hanya saja kesalahan mulai saya lakukan dipekan kemarin yang tentu saja terlihat dari jurnal yang polos tanpa polesan kata dan gambar.

Iya, pekan kemarin saya diserang rasa "malas". Mungkin karena saya fokus pada hal lain dan bersemangat mengurai tantangannya, akhirnya saya merasa tidak punya waktu untuk meneruskan Doodle Literasi pada Butterfly Project yang saya tuliskan. Sehingga yang seharusnya pekan kemarin Doodle Literasi tentang Tahap telur-telur sudah selesai, tapi sama sekali belum saya lanjutkan lagi. Saya kehabisan ide, tidak punya keinginan untuk mendengarkan materi, dan tidak pula membuat coretan lanjutannya. Tetapi beban kerja juga pikiran pekan kemarin membuat saya memilih sedikit menggambar dan tentu saja hal itu membuatku tenang. 

Aaah, saya tdk konsisten dengan waktu yang sudah saya rencanakan dan juga target² yang sudah saya susun.
Diriku, mentorku, Ibu Septi, maafkan saya...
Saya merasa bersalah karena tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya tulis. Untuk itu, saya bertekad untuk berusaha mengembalikan semangat untuk belajar dan berlatih Doodle Literasi lagi dan disiplin terhadap jadwal yang sudah saya buat. Saya juga sudah menempelkan tugas pekan ke 2 yg berisi langkah, jadwal dan dealine di dinding, tepat depan meja belajar. Agar mudah saya mengingatnya dan bertanggungjawab!

Oiya, saya juga sempat tergoda dengan kelas² online yang berseliweran di media sosial. Kelas fotografi dan design grafis sangat menarik bagi saya. Apalagi melihat karya teman² yang keren² setelah mengikuti kelasnya. Maasya Allah...
Hmm, tapi saat melihat target "fokus ke dunia digital" masuk dijadwal tahun depan, sayapun memantapkan hati untuk berkata, "menarik memang, tapi untuk sekarang saya tidak tertarik." Saya harus fokus pada tujuan dan menambah jam terbang saya. Meskipun saat ini sedang belajar mendesain di mini project membuat flashcard bersama shiwachi, tapi saya hanya ingin sekedar belajar dan belum akan fokus dengannya. Bisa menjadi sarana belajar padu padan warna dan mengeksplor doodle² yang sudah saya buat.

Alhamdulillah...
Akhirnya langkahku tegap lagi ibuuu, senang rasanya bisa kembali berjalan menuju tujuan.

Terima kasih juga buat mentorku yang sudah mau mendengarkan dan menerima kesalahan²ku...

Yup, Selamat merayakan kesalahan kupu-kupu muda ❤️
Semangat mengokohkan sayap agar tak mudah rapuh disegala cuaca ❤️

Selasa, 16 Juni 2020

Check In & Eksplorasi | Pekan 4

Bismillaah..

Waktunya muhasabah tentang proses mentorship ini, dan saya bersyukur sudah sampai ke tahap ini bersama mentor saya saat ini. Muali dari memilih bidang yang akan saya lewati, memilih mentor dan prosesnya hingga saat ini saya syukuri. Semuanya rasanya tepat, meskipun bukan berarti berjalan dengan mulus.

Mungkin karena bidang ini adalah hal yang baru bagi saya, juga ilmu-ilmu tentang proses mentorship ini adalah yang pertama bagi saya, jadi kadang saya bingung bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mentor.  Alhamdulillah justru ini menjadi peluang bagi saya untuk menyediakan waktu khusus untuk menemukan jawabannya. Saya belajar dan belajar lagi. Mungkin inilah alasan ibu meminta para mentor untuk tidak menyuapi menteenya dengan materi, tetapi dengan pertanyaan.

Alhamdulillah..
Terima kasih Ibu Septi..
Terima kasih menteeku sayang..

Selasa, 09 Juni 2020

3. Melangkah sesuai target | Kupu-kupu

Bismillaah..

Yeaaay akhirnya menulis jurnal lagi 🤩
Jurnal kali ini tidak begitu rumit, hanya memerlukan waktu untuk membuat doodle literasinya, karena beberapa pekan kemarin saya sudah membuat beberapa coretan sesuai dengan petunjuk program mentorship di messenger. Selama program mentorship ini saya akan membuat catatan belajar selama di kelas Bunda Cekatan yang saya namakan dengan Butterfly Project..

Alhamdulillah setelah beberapa kali berdiskusi dengan mbak Nike, akhirnya jadilah tugas kali ini yang saya modifikasi sedikit ke dalam doodle literasi ala saya...



Master Mind | Pekan 6

Bismillaah..

Tugas pekan ini mengharu biru, ingin rasanya menangisi waktu yang sudah berlalu huhuhuhu hiks. Tapi ini bukan saatnya melihat kebelakang dan merayakan kesalahan lagi, melainkan saatnya fokus pada kemajuan yang sudaj saya lakukan pekan ini.

Yaaah, begitulah.. Pekan ini si bungsu rewel berhari-hari setelah demamnya, rupanya karena gigi yang mau tumbuh. Qodarullaah..
Dan alhamdulillah dikuatkan oleh mentorku, mbak Nike..
Saya menganalogikan hari² yang saya lalui pada master mind diatas dengan cuaca. Dan mentor saya sebagai RUMAHnya, rumah yang melindungiku dari berbagai cuaca. Mau cuacanya cerah atau hujan, mbak Nike dengan senang hati akan mengapresiasi dan menenangkan saya. Maasya Allah... Senangnya..
Jazakillah khoir mbak Nike...💐

Dan inilah satu Doodle Literasi dari Butterfly Project yang berhasil saya buat pekan ini :


Insya Allah akan meneruskan kesuksesan hari ini dihari esok, agar tidak merugi.
Terima kasih Ibu dan tim Buncek juga Institut ❤️

False Celebration | Pekan 5





Bismillaah..



Hampir disetiap tugas kelas Bunda Cekatan "memaksa" saya untuk muhasabah diri. Yang awalnya muhasabah tentang tugas hingga kemudian prakteknya dalam kehidupanku.

Dan kali ini pun seperti itu, saya muhasabah lagi dan menemukan banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang harus dirayakan, karena saya berhasil menemukannya lewat kelas ini. Dari kesalahan² tersebut saya kemudian membuat hal-hal yang harus saya perbaiki, pelajari dan hindari. Alhamdulillah...

Mendengarkan penjelasan ibu kemarin membuat saya punya keberanian untuk mengakui kesalahan bahkan berusaha untuk mencarinya lagi dan lagi.
Seperti yg saya katakan dijurnal sebelumnya, bahwa saya sangat bersyukur dengan pilihan bidang dan mentor saya saat ini. Semuanya berurutan dan passsss.. hanya saja kesalahan mulai saya lakukan dipekan kemarin yang tentu saja terlihat dari jurnal yang polos tanpa polesan kata dan gambar.

Iya, pekan kemarin saya diserang rasa "malas". Mungkin karena saya fokus pada hal lain dan bersemangat mengurai tantangannya, akhirnya saya merasa tidak punya waktu untuk meneruskan Doodle Literasi pada Butterfly Project yang saya tuliskan. Sehingga yang seharusnya pekan kemarin Doodle Literasi tentang Tahap telur-telur sudah selesai, tapi sama sekali belum saya lanjutkan lagi. Saya kehabisan ide, tidak punya keinginan untuk mendengarkan materi, dan tidak pula membuat coretan lanjutannya. Tetapi beban kerja juga pikiran pekan kemarin membuat saya memilih sedikit menggambar dan tentu saja hal itu membuatku tenang. 

Aaah, saya tdk konsisten dengan waktu yang sudah saya rencanakan dan juga target² yang sudah saya susun.
Diriku, mentorku, Ibu Septi, maafkan saya...
Saya merasa bersalah karena tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya tulis. Untuk itu, saya bertekad untuk berusaha mengembalikan semangat untuk belajar dan berlatih Doodle Literasi lagi dan disiplin terhadap jadwal yang sudah saya buat. Saya juga sudah menempelkan tugas pekan ke 2 yg berisi langkah, jadwal dan dealine di dinding, tepat depan meja belajar. Agar mudah saya mengingatnya dan bertanggungjawab!

Oiya, saya juga sempat tergoda dengan kelas² online yang berseliweran di media sosial. Kelas fotografi dan design grafis sangat menarik bagi saya. Apalagi melihat karya teman² yang keren² setelah mengikuti kelasnya. Maasya Allah...
Hmm, tapi saat melihat target "fokus ke dunia digital" masuk dijadwal tahun depan, sayapun memantapkan hati untuk berkata, "menarik memang, tapi untuk sekarang saya tidak tertarik." Saya harus fokus pada tujuan dan menambah jam terbang saya. Meskipun saat ini sedang belajar mendesain di mini project membuat flashcard bersama shiwachi, tapi saya hanya ingin sekedar belajar dan belum akan fokus dengannya. Bisa menjadi sarana belajar padu padan warna dan mengeksplor doodle² yang sudah saya buat.

Alhamdulillah...
Akhirnya langkahku tegap lagi ibuuu, senang rasanya bisa kembali berjalan menuju tujuan.

Terima kasih juga buat mentorku yang sudah mau mendengarkan dan menerima kesalahan²ku...

Yup, Selamat merayakan kesalahan kupu-kupu muda ❤️
Semangat mengokohkan sayap agar tak mudah rapuh disegala cuaca ❤️

Check In & Eksplorasi | Pekan 4

Bismillaah..

Waktunya muhasabah tentang proses mentorship ini, dan saya bersyukur sudah sampai ke tahap ini bersama mentor saya saat ini. Muali dari memilih bidang yang akan saya lewati, memilih mentor dan prosesnya hingga saat ini saya syukuri. Semuanya rasanya tepat, meskipun bukan berarti berjalan dengan mulus.

Mungkin karena bidang ini adalah hal yang baru bagi saya, juga ilmu-ilmu tentang proses mentorship ini adalah yang pertama bagi saya, jadi kadang saya bingung bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mentor.  Alhamdulillah justru ini menjadi peluang bagi saya untuk menyediakan waktu khusus untuk menemukan jawabannya. Saya belajar dan belajar lagi. Mungkin inilah alasan ibu meminta para mentor untuk tidak menyuapi menteenya dengan materi, tetapi dengan pertanyaan.

Alhamdulillah..
Terima kasih Ibu Septi..
Terima kasih menteeku sayang..

3. Melangkah sesuai target | Kupu-kupu

Bismillaah..

Yeaaay akhirnya menulis jurnal lagi 🤩
Jurnal kali ini tidak begitu rumit, hanya memerlukan waktu untuk membuat doodle literasinya, karena beberapa pekan kemarin saya sudah membuat beberapa coretan sesuai dengan petunjuk program mentorship di messenger. Selama program mentorship ini saya akan membuat catatan belajar selama di kelas Bunda Cekatan yang saya namakan dengan Butterfly Project..

Alhamdulillah setelah beberapa kali berdiskusi dengan mbak Nike, akhirnya jadilah tugas kali ini yang saya modifikasi sedikit ke dalam doodle literasi ala saya...