Bismillaah..
Hari
ke 8 dalam #Tantangan10Hari melatih kemandirian Ghaza masih tentang melatih
Ghaza berjalan sendiri tanpa bantuan. Pagi ini seperti biasa, sy mengajak Ghaza
jalan pagi. Tp kali ini bersama suami dengan rute yang agak panjang keliling
kompleks.
Masih
sama seperti kemarin-kemarin, Ghaza tidak mau jalan kalau tangannya dilepas
(tanpa berpegangan). Saya mencoba memegang salah satu tangannya, Ghaza bisa
jalan tapi tidak berlangsung lama karena Ghaza jalannya suka terburu-buru
akhirnya jatuh kehilangan keseimbangan. Mungkin benar kata bunda-bunda sahabat
saya alumni kelas matriks IIP, bahwa Ghaza lebih memilih merangkak daripada
berjalan karena merasa dengan merangkak dia akan lebih cepat sampai ke
tujuannya. Dan benar saja, tadi pagi Abahnya Ghaza sampai menyerah krn Ghaza ingin
cepat-cepat megejar ayam, maunya berbelok tapi arah kami seharusnya lurus atau
Ghaza bertahan menonton kucing yg lagi tidur. Akhirnya belum sampai rumah,
Ghaza sudah digendong Abahnya naik kepunggung ^^
Alhamdulillah
‘ala kulli haal..
Saya
sungguh menikmati setiap proses bersama Ghaza. Saya percaya bahwa tumbuh
kembang setiap anak berbeda. Melatih Ghaza berjalan tanpa bantuan bukan
semata-mata krn ingin Ghaza seperti anak lainnya yang bisa berjalan di usia
setahun. Ibu mana yang tidak menginginkan itu ? Tapi bukan itu tujuan utama
saya. Saya tidak ingin Ghaza menjadi anak yang malas atau tidak berani, itu
yang sy takutkan saat melatih Ghaza berjalan tanpa berpegangan namun Ghaza
menolak dengan duduk dan merangkak. Aaahh kekhawatiran emak-emak..
Apapun
itu, bagaimanapun itu.. Umma mencintai Ghaza apa adanya :*
Semoga
kita selalu dalam kebaikan dan tidak pernah menyerah atau bermalas-malasan
untuk mengupayakan yang terbaik baik anak-anak kita yaa bunda-bunda sholihah ^^
Palu,
26 Juli 2017
Rati
Rahmawati | Ummu Ghaza
Kelas
Bunda Sayang 2 Sulawesi
#Rahmawati
#Day8
#GameLevel2
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
Tidak ada komentar:
Posting Komentar