Ini adalah pertemuan kedua
dengan Artis Muslimah dan Penulis Buku Best Seller Oki Setiana Dewi (OSD).
Seorang muslimah yang berjuang di dunia entertaiment tanpa lupa untuk menuntut
ilmu dan menebar ilmunya ke seluruh penjuru Indonesia bahkan di luar Indonesia
:)
Agak lebay mungkin, tapi itulah
yang saya tanggap dari pertemuan pertama setahun lalu, hingga pertemuan kedua
25 Januari kemarin di salah satu hotel di Palu. Ya, ini kali kedua OSD
berkunjung ke Palu, untuk membedah buku keduanya “Sejuta Pelangi”. Agak berbeda
dari yang pertama, saya merasa kali ini benar-benar berasa lebih. Rasanya bagai
sejuta pelangi, hehe *ngutip*. Mungkin krn kali ini lebih banyak interaksi,
terutama saat hadir di Ramah Tamah Panitia, Dosen, dan OSD di rumah Bapak Dekan
Fakultas Ekonomi Untad. Maklumlah, saat Bedah Buku Melukis Pelangi setahun yang
lalu, saya tidak bisa hadir di kesempatan yang sama :)
Ada yang berbeda dari ramah tama
kali ini yaitu perbincangan yang dipandu langsung oleh Sekertaris Panitia,
perbincangan antara Panitia, dosen, dan OSD tentunya. Dalam kesempatan itu saya
juga mengatakan sesuatu tentang suka duka teman-teman Panitia Bedah Buku Sejuta
Pelangi. Rasanya suaraku saat itu bergetar, entah karena gugup atau perasaan
haru yang tertahan. Terbayang lagi usaha teman-teman panitia saat Bedah Buku
Pertama, bagaimana mereka terus berjuang untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang ada. Terutama soal dana. Karena kami (MPM Al-Iqra) bukanlah lembaga yang
besar, semua tahu itu. Tapi kami berusaha untuk memberikan seseuatu yang besar
untuk dakwah di Palu. Saya pribadi, setelah pulang dari rapat panitia kadang berpikir
“mampukah kami menyelenggarakan kegiatan ini?” Tapi karena usaha dan perjuangan
teman-teman yang lain, saya harus tetap berpikir positif. Karena Allah akan
mengikuti prasangka hamba-Nya bukan ? Itu peganganku saat itu. Meskipun
diakhir-akhir menjelang hari H, saya selalu pulang mengadu dan menangis memohon
bantuan pada Sang Maha Penolong. Di depan teman-teman panitia, tentu saja harus
berusaha tegar dan memotivasi mereka karena beban amanah dipundak yang
mengharuskan seperti itu. Dan Maha Suci Allah, kegiatan setahun yang lalu
berjalan dengan baik, masalah2 kepanitian terpecahkan, tapi bukan berarti
sempurna. Karena kami masih terus memperbaiki diri dan kegiatan-kegiatan yang
kami laksanakan. Oh ya, terutama masalah dana, bisa diselesaikan, bahkan
setelah kegiatan dana berlebih dan diserahkan kembali ke kas MPM Al-Iqra untuk
kegiatan-kegiatan dakwah selanjutnya. Maaf, saya pertegas, tujuan kami adalah
untuk dakwah, bukan untuk mencari keuntungan, sama sekali bukan untuk mencari
keuntungan. Karena ada beberapa orang diluar sana yang kadang bertanya, “berapa
keuntungan yang kalian dapatkan?” *KeningBerkerut* hehe :D
Panitia kali inipun tidak kalah
luar biasa. Mereka sejak berbulan-bulan yang lalu, kurang lebih 7 bulan
mengadakan rapat, mencari dana, dan berbagai kegiatan kepanitian lainnya.
Mengorbankan waktu belajar, waktu bersama keluarga, waktu hang out seperti
mahasiswa seusia mereka, waktu istirahat, dll. Mereka tidak mengharapkan
imbalan. Tidak ada sepeserpun materi yang sampai ke tangan mereka. Mungkin
kalaupun sempat terbersit, ingin foto bareng Artis Idola bisa jadi niat dan
keuntungan tersendiri. Tapi kalian tahu teman ?? Niat itu terkikis oleh
perjuangan berbulan-bulan untuk mensukseskan kegiatan. Foto bareng OSD
terlupakan, sempat terlupakan tentu saja. Tapi jika ada kesempatan, kenapa
tidak ? hehe ^^v
Materi yang dibawakan OSD
dikesempatan kedua ini juga terasa lebih banyak, karena beliau juga sedikit
mengulas tentang buku ketiganya, Cahaya di Atas Cahaya. Namun tetap saja, waktu
rasanya begitu cepat, namun di tutup dengan sepenggal lagu Hijab I’m In Love
yang lagi-lagi menambah haru seisi ruang Auditorium Untad tempat bedah buku
berlangsung.
Saya tidak begitu banyak menyimak
materi, karena beberapa urusan kepanitian, dan obrolan menyenangkan dengan mba
Siwi, asisten OSD saat itu. Tapi ada beberapa kalimat hikmah OSD yang sempat
saya catat. Beliau mengatakan..
-
Setiap dari kita diberikan derita oleh Allah.
Masing-masing dari kita memiliki ujiannya sendiri. Lewat ujian itu kita
mengambil pelajaran dan mendekatkan diri kepada Allah. Seperti keluarga OSD
yang diuji lewat penyakit Ibunya tercinta. Dan itulah yang membuat keluarga
mereka lebih dekat kepada Allah.
-
Tapi bukan hanya derita-derita yang diberikan
Allah, kebahagiaanpun pastilah ada. Semuanya digilir seperti pelangi, yang
memberi warna bagi kehidupan kita. Semuanya digilir oleh Allah seperti pelangi.
Maka jangan terlalu bahagia, karena kita akan bersedih. Dan sebaliknya, jangan
terlalu bersedih, karena akan ada kebahagiaan bersama kita. Jangan terlalu
berlebihan.
-
Mengajak orang lain untuk berubah itu butuh
proses dan tentu saja bukanlah hal yang mudah. Tapi ada cara yang ampuh untuk
itu, yaitu sentuh hatinya. Nah, bagaimana bisa menyentuh hati mereka ? Caranya
adalah dengan mengerti bahasa mereka. Contohnya ?? Silahkan baca buku Sejuta
Pelangi, hehe :D
-
Selain itu, berilah keteladanan bagi mereka.
Perbaiki diri kita sehingga pantas untuk menjadi teladan bagi orang lain. Karena
bahasa keteladanan lebih efektif daripada bahasa melalui kata.
-
Memperbaiki diri sendiripun tentunya bukanlah
hal yang mudah. Mengingat kondisi iman yang terkadang turun dan naik. Kita
lemah, karena itu kita butuh ditarik oleh orang-orang sholeh agar tidak
tenggelam jauh dalam kefuturan. Maka sediakanlah waktumu untuk berkumpul dengan
orang-orang sholeh.
-
Ada begitu banyak kisah dalam Sejuta Pelangi di
mana OSD bertemu dengan sahabat-sahabat yang memberinya pelajaran dan hikmah.
Contohnya seorang Fikri, anak kecil berusia 9 tahun yang istiqomah melaksanakan
sholat 5 waktunya di masjid, krn ingin mendoakan ayahnya yang telah tiada, agar
kelak bisa bertemu beliau di surga-NYA. Lewat fikri, kita bisa belajar
bagaimana cara berbakti kepada orang tua. Kisah yang lain ? Buruan dibaca atuh
buku Sejuta Pelangi, hehe.
-
OSD bertemu langsung dengan orang-orang yang
memberinya pelajaran dan hikmah yang kemudian menjadi sahabat-sahabatnya.
Mengapa bertemu langsung ? Kata OSD dalam bedah buku Sejuta Pelangi saat itu,
agar kita bisa lebih bijak menyikapi sesuatu bukan malah menghakimi.
-
Kali ini contohnya saat OSD pertama kali ke Palu
dan bertemu dengan PSK juga beberapa waria. Sayang kisah ini tidak sempat di
masukkan dalam buku Sejuta Pelangi, karena sekembalinya dari Palu, buku sudah
dicetak. Kisah yang selalu dibawa beliau bahkan sampai dituturkan pada
saudara-saudara di Malaysia. Penasaran ? ayo stalker website OSD, hehe :D
-
Jadi, kalau kita masih saja menjadi pribadi yang
mementingkan diri sendiri, lihatlah kebawah. Ingatlah mereka dengan sejuta
kisah dan perjuangan mereka. Temuilah mereka, orang-orang yang akan membuat
kita memiliki pelajaran berharga dan senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat Allah
yang seringkali tidak kita sadari karena tidak luput setiap harinya kita terima.
-
Lihatlah mereka, temuilah mereka. Keluarlah !!!
Karena diluar sana ada begitu banyak warna yang akan mewarnai hari-hari kita
jika kita peka dan mau menolong mereka.
-
Berikan mereka cinta, dan mereka akan memberikan
kita makna.
-
Berbuat baik pada orang lain adalah bentuk
syukur kita kepada Allah. Karena Allah sudah begiiiitu baik pada kita.
-
Cintailah saudara-saudara kita sesama muslim.
Cinta karena Allah, cinta karena pertalian aqidah.
-
“Ana Uhibbukum Fillah, Aku Mencintai Kalian
Karena Allah.” Kata Oki Setiana Dewi menutup materi dan diskusi dengan peserta
saat itu. “ana uhibbuki fillah, ukhti.” bisikku membalas :)
Yaah, kurang lebih seperti
itulah. Dan itu yang bisa saya tuangkan lewat tulisan kali ini. Meski sedikit,
saya berharap bisa diambil hikmahnya. Dan jadi penopang iman kita untuk tetap
istiqomah, jadi pelontar semangat untuk terus berdakwah. Aamiin :)
Syukron jazakillah khairon
katsiron untuk mbak Oki atas ilmu dan inspirasinya, juga buat mbak Siwi atas
keramahan dan kebaikannya. Insya Allah akan selalu tetap dalam ingatan, karena
itulah persaudaraan, persaudaraan karena aqidah, karena iman.