Tiga Hal Menyenangkan Hari Ini
Hari ini, Mama mengajak saya dan anak-anak ke Mall. Mama mau mentraktir cucu-cucunya untuk main di playground. Mungkin karena beliau tahu yaa, ini hal yang amat sangat jarang kami lakukan. Maasya Allah, anak-anak senang sekali. Tapi sebelum main, Mama mengajak makan di K*C, hal ini sudah saya ingatkan sebelumnya tentang anak-anak yang sekarang sudah aware dengan keadan di Palestina dan ikut memboikot produk-produk pendukung Israel. Tapi Mama tetap ingin, sayapun tidak berani membantah lagi. Daaaan, terjadi dong. Di pintu depan sebelum masuk, anak ke duaku menolak masuk. "Aku tidak mau makan K*C karena dia mendukung Israel." Anak ketiga yang mendengar itu ikut menyuarakan hal yang sama dan membuat neneknya tertawa.
Setelahnya, kami menuju playground anak melewati beberapa toko mainan dan naik turun eskalator favorit anak-anak. Beberapa kali mereka terhenti di toko mainan dan menunjuk mainan kesukaannya. "Umma, aku mau yang itu." "aku juga, aku juga, klo aku yang itu", kata si bungsu tak mau kalah. "Iya nak, minta sama Allah ya." Jawabku mengiyakan. Alhamdulillah anak-anak aman dan tidak tantrum karena sudah terbiasa. Mungkin juga karena merasa tidak ditolak yaa keinginannya. Jadi biasanya anak-anak akan langsung berdoa meminta yang mereka inginkan. Mulai dari hal kecil seperti roti coklat, sampai hal besar seperti mainan ataupun rumah berwarna putih dengan kamar pink untuk anak ke dua dan merah untuk anak ketiga. Maasya Allah tabaarokallahu..
Oiya, disini anak Sulungku lg sekolah jadi tidak bisa ikut.
Sampai di playground, anak-anak senang sekali dan beberapa kali mengucapkan terima kasih ke neneknya. Maasya Allah, hal yang sudah lama tidak mereka rasakan. Terima kasih nenek, semoga Allah karuniakan rezeki yang berlimpah. Aamiin.
Dari Mall, kami menjemput si Sulung di sekolah dan singgah makan binte dan pisang ijo. Maasya Allah, salah satu kesyukuran tinggal di area Palu Barat adalah makanannya yang khas dan murah-murah. Dan alhamdulillah, kali ini saya bersyukur bisa mentraktir mama meskipun masih kecil nominalnya hehe.
Setelah singgah jemput dua ponakan di sekolahnya dan mengantar mereka sekaligus mama pulang, kami juga segera pulang ke rumah. Anak-anak termasuk saya sudah tidur semua dimobil, tidak ada yang menemani suami menyetir hihi.
Sampai di rumah, mati lampu dooong. Bayangkan anak-anak yang diangkat dr mobil ke kamar, berharap bisa tidur nyenyak malah kepanasan. Satu hal yang saya syukuri dari momen mati lampu ini adalah, kami semua bisa bertahan melewati kesulitan-kesulitannya tanpa harus menghindar mengungsi ke rumah mama. Semoga momen-momen seperti ini bisa membuat cinta-cinta kami semakin erat dan menuai pahala berlimpah. aamiin.
Komentar
Posting Komentar