Selasa, 18 Februari 2020

Kekhawatiranku : Tentang Menghafalkan Al-Qur'an pd Anak Usia Dini


Saat ini, semua orang tua tentu saja menginginkan anak-anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an. Umma termasuk salah satu didalamnya. Namun akhir-akhir ini Umma merasa takut dan khawatir. Takut niat ini hanya sekedar ikut²an atau lomba²an.

Khawatir bila anak sekedar hafal tanpa tahu makna dan masih belepotan dalam makhraj. Khawatir bagaimana jika Umma salah selama ini...?
Astaghfirullah wa atubu ilaih..
Smg Allah menjaga selalu niat dan ikhtiar Umma..

Setelah mengikuti kelas "Mendidik Generasi Pemimpin" dari Mama Mahdi (Nurmayanti Zain) di kelas online Rumah Qur'an Cahaya, ketakutan dan kekhawatiran Umma pun mulai terjawab. Beliau menjelaskan bahwa proses menghafalkan Al-Qur'an pd anak adalah sejak di dalam kandungan. Maka jika anak usia dini makhrojnya belum tepat tidaklah mengapa, akan disesuaikan nantinya dengan tahapan usianya. Jadi perlahan-lahan anak akan diajarkan cara membaca Al-Qur'an yang benar sembari terus menghafalkan Al-Qur'an. Tentu saja dengan cara yang baik dan menyenangkan bagi anak tanpa ada tekanan, paksaan ataupun target-target dan harapan tinggi dari orang tua dan sekitarnya.

Sebagaimana orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang sholih/sholihah, sudah sepatutnya orang tua juga berusaha menjadi orang tua yang sholih/sholihah. Maka jika orang tua menginginkan anak yang bisa menghafalkan Al-Qur'an, orang tua juga semestinya berupaya untuk menghafalkan Al-Qur'an. Memberikan teladan kepada anak-anaknya lewat prosesnya menghafal Al-Qur'an. Bila pencapaian hafalan Al-Qur'an orang tua sangat sedikit bahkan jika dibandingkan dengan anaknya, tidak mengapa. Karena Allah yang menilai dan biarkan anak melihat prosesnya, serahkan hasilnya kepada Allah. Allah lah yang akan menilai ikhtiar kita dan Allah juga lah yang akan menjaga anak-anak kita. Maka libatkan Allah dalam segala hal termasuk dalam pendidikan anak-anak kita. Umma pun jadi teringat QS Hud ayat 123 yang sempat dijelaskan oleh ustadzah dalm ta'lim pekan kemarin.


وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS Hud : 123)



Sungguh tugas kita adalah berikhtiar, untuk hasilnya serahkan kepada Allah, Allah tidak akan lalai! Masihkah kau ragu umm ? 😭 (tertamparr)
Alhamdulillah, Umma kembali bersemangat. Semoga Allah mudahkan niat baik ini dengan berkahnya ikhtiar dan tawakkal pada-Nya.
Selain itu, penting pula dijelaskan kepada anak-anak mengapa ia harus menghafalkan Al-Qur'an. Salah satunya karena Al-Qur'an adalah pedoman dan petunjuk bagi umat manusia.

Selesai mengikuti kelas melahirkan generasi pemimpin, Umma pun mulai bercerita kepada Ghaza tentang pentingnya menghafalkan Al-Qur'an.

Umma: jadi kita harus menghafalkan Al-Qur'an karena Al-Qur'an adalah petunjuk dari Allah untuk kita.
Ghaza : oh Al-Qur'an itu petunjuk ? menghafal Al-Qur'an itu petunjuk umma ?
Umma : iya, benar.
Ghaza : berarti kalau kita tersesat di hutan kita menghafal Al-Qur'an saja. Baru berdoa sama Allah begini bismillahirohmanirohim.. habis itu nanti Allah kasih petunjuk sm kita. Supaya kita bisa keluar dari hutan..
Umma : iyaa, tentu saja.



Maasya Allah, anak-anak yaa.. Seperti itulah pemahamannya diusianya yg menjelang 4 tahun. Umma pun kemudian menceritakan kisah tentang Kalajengking, Katak dan Ular pd Ghaza.
(Kisah lengkapnya bisa dibaca di sini : Kisah Kalajengking dan Ular)



Bagaimana seekor kalajengking menaiki punggung katak untuk menyeberangi sungai, lalu membunuh seekor ular yg bersiap mematuk seorang pemabuk yg tertidur dibawah pohon. Maasya Allah..
Semuanya atas petunjuk Allah..



Umma juga menyampaikan bahwa selain petunjuk, di Al-qur'an juga terdapat banyak kisah. Termasuk kisah-kisah Nabi yang selama ini Umma bacakan untuknya.
Maasya Allah, tabarokallahu...



Umma pun teringat suatu kalimat yg Umma nonton di Yufid.Tv, seperti ini :
HAFALKAN MESKI TAK HAFAL-HAFAL




Astaghfirullah wa atubu ilaih..
Umma masih harus banyak belajar dan berbenah lagi.
Semoga Allah mudahkan niat baik ini dan mampu mendidik generasi emas, aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekhawatiranku : Tentang Menghafalkan Al-Qur'an pd Anak Usia Dini


Saat ini, semua orang tua tentu saja menginginkan anak-anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an. Umma termasuk salah satu didalamnya. Namun akhir-akhir ini Umma merasa takut dan khawatir. Takut niat ini hanya sekedar ikut²an atau lomba²an.

Khawatir bila anak sekedar hafal tanpa tahu makna dan masih belepotan dalam makhraj. Khawatir bagaimana jika Umma salah selama ini...?
Astaghfirullah wa atubu ilaih..
Smg Allah menjaga selalu niat dan ikhtiar Umma..

Setelah mengikuti kelas "Mendidik Generasi Pemimpin" dari Mama Mahdi (Nurmayanti Zain) di kelas online Rumah Qur'an Cahaya, ketakutan dan kekhawatiran Umma pun mulai terjawab. Beliau menjelaskan bahwa proses menghafalkan Al-Qur'an pd anak adalah sejak di dalam kandungan. Maka jika anak usia dini makhrojnya belum tepat tidaklah mengapa, akan disesuaikan nantinya dengan tahapan usianya. Jadi perlahan-lahan anak akan diajarkan cara membaca Al-Qur'an yang benar sembari terus menghafalkan Al-Qur'an. Tentu saja dengan cara yang baik dan menyenangkan bagi anak tanpa ada tekanan, paksaan ataupun target-target dan harapan tinggi dari orang tua dan sekitarnya.

Sebagaimana orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang sholih/sholihah, sudah sepatutnya orang tua juga berusaha menjadi orang tua yang sholih/sholihah. Maka jika orang tua menginginkan anak yang bisa menghafalkan Al-Qur'an, orang tua juga semestinya berupaya untuk menghafalkan Al-Qur'an. Memberikan teladan kepada anak-anaknya lewat prosesnya menghafal Al-Qur'an. Bila pencapaian hafalan Al-Qur'an orang tua sangat sedikit bahkan jika dibandingkan dengan anaknya, tidak mengapa. Karena Allah yang menilai dan biarkan anak melihat prosesnya, serahkan hasilnya kepada Allah. Allah lah yang akan menilai ikhtiar kita dan Allah juga lah yang akan menjaga anak-anak kita. Maka libatkan Allah dalam segala hal termasuk dalam pendidikan anak-anak kita. Umma pun jadi teringat QS Hud ayat 123 yang sempat dijelaskan oleh ustadzah dalm ta'lim pekan kemarin.


وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS Hud : 123)



Sungguh tugas kita adalah berikhtiar, untuk hasilnya serahkan kepada Allah, Allah tidak akan lalai! Masihkah kau ragu umm ? 😭 (tertamparr)
Alhamdulillah, Umma kembali bersemangat. Semoga Allah mudahkan niat baik ini dengan berkahnya ikhtiar dan tawakkal pada-Nya.
Selain itu, penting pula dijelaskan kepada anak-anak mengapa ia harus menghafalkan Al-Qur'an. Salah satunya karena Al-Qur'an adalah pedoman dan petunjuk bagi umat manusia.

Selesai mengikuti kelas melahirkan generasi pemimpin, Umma pun mulai bercerita kepada Ghaza tentang pentingnya menghafalkan Al-Qur'an.

Umma: jadi kita harus menghafalkan Al-Qur'an karena Al-Qur'an adalah petunjuk dari Allah untuk kita.
Ghaza : oh Al-Qur'an itu petunjuk ? menghafal Al-Qur'an itu petunjuk umma ?
Umma : iya, benar.
Ghaza : berarti kalau kita tersesat di hutan kita menghafal Al-Qur'an saja. Baru berdoa sama Allah begini bismillahirohmanirohim.. habis itu nanti Allah kasih petunjuk sm kita. Supaya kita bisa keluar dari hutan..
Umma : iyaa, tentu saja.



Maasya Allah, anak-anak yaa.. Seperti itulah pemahamannya diusianya yg menjelang 4 tahun. Umma pun kemudian menceritakan kisah tentang Kalajengking, Katak dan Ular pd Ghaza.
(Kisah lengkapnya bisa dibaca di sini : Kisah Kalajengking dan Ular)



Bagaimana seekor kalajengking menaiki punggung katak untuk menyeberangi sungai, lalu membunuh seekor ular yg bersiap mematuk seorang pemabuk yg tertidur dibawah pohon. Maasya Allah..
Semuanya atas petunjuk Allah..



Umma juga menyampaikan bahwa selain petunjuk, di Al-qur'an juga terdapat banyak kisah. Termasuk kisah-kisah Nabi yang selama ini Umma bacakan untuknya.
Maasya Allah, tabarokallahu...



Umma pun teringat suatu kalimat yg Umma nonton di Yufid.Tv, seperti ini :
HAFALKAN MESKI TAK HAFAL-HAFAL




Astaghfirullah wa atubu ilaih..
Umma masih harus banyak belajar dan berbenah lagi.
Semoga Allah mudahkan niat baik ini dan mampu mendidik generasi emas, aamiin

0 komentar:

Posting Komentar