Sabtu, 03 Februari 2018

Mendidik Anak Cerdas Finansial | DAY 2


Bismillah..

Hari ke dua di tantangan gamelevel 8 kali ini, Umma mengajak Ghaza untuk bermain peran antara penjual dan pembeli. Sayangnya ini terlalu cepat bagi Ghaza yg baru mulai dikenalkan soal tabungan hehe. Ghaza terlihat bingung namun ttp menikmati memilih mainan dan memberi Umma tisu yg kami andaikan sbg uang. Maafkan Umma nak, krn lg menginap di rumah saudara dan Ghaza tdk membawa kaleng tabungannya, jd Umma memilih jalan pintas dan ternyata salah 😣


Umma berpikir untuk mengenalkan uang terlebih dahulu pada Ghaza dengan cara sesering mungkin mengucapkan juga memperlihatkannya pada Ghaza. Main setelah membaca lg materinya, aahh sy rupanya melupakan satu hal penting. Selain sounding ttg uang, Umma harus sounding tentang rejeki terlebih dahulu. Menanamkan tauhid sejak dini lewat game kali ini dengan mengutip kalimat penting dalam materi bahwa uang ada bagian kecil dari rejeki.


Karena itu, sebisa mungkin Umma berusaha menduetkan kata rejeki dan uang saat berbicara dengan Ghaza. Alhamdulillah Umma mendapat beberapa kali kesempatan hari ini. Saat berhenti di lampu merah, ada beberapa mahasiswa yg membawa kotak sumbangan untuk membantu anak-anak Suku Asmat penderita busung lapar. Umma menemani Ghaza menaruh selembar uang ke dalam kotak sumbangan sambil memperkenalkan uang dan memintanya berdoa agar berkah. Selain itu ada jg beberapa obrolan Umma dan Ghaza yang Umma selipkan ttg rejeki dan uang didalamnya. Umma jg mengajak Ghaza ke beberapa tempat untuk mengantarkan barang pesanan dan menerima uangnya. Umma berusaha melibatkan Ghaza agar lebih familiar dengan uang, jual beli, dll. Namun sepertinya ini tugas berat, tetapi berdasarkan pengalaman seberat apapun rasanya jika disampaikan terus menerus, Insya Allah Ghaza akan mengerti.


Umma sangat bersyukur tantangan demi tantangan di Kelas Bunda Sayang ini menemani tumbuh kembang Ghaza. Dan tentu saja sangat amat membantu untuk menstimulasi perkembangannya. Terima kasih Ibu Septi, terima kasih IIP, smg menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat didalamnya 😊❤



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Cerdas Finansial | DAY 2


Bismillah..

Hari ke dua di tantangan gamelevel 8 kali ini, Umma mengajak Ghaza untuk bermain peran antara penjual dan pembeli. Sayangnya ini terlalu cepat bagi Ghaza yg baru mulai dikenalkan soal tabungan hehe. Ghaza terlihat bingung namun ttp menikmati memilih mainan dan memberi Umma tisu yg kami andaikan sbg uang. Maafkan Umma nak, krn lg menginap di rumah saudara dan Ghaza tdk membawa kaleng tabungannya, jd Umma memilih jalan pintas dan ternyata salah 😣


Umma berpikir untuk mengenalkan uang terlebih dahulu pada Ghaza dengan cara sesering mungkin mengucapkan juga memperlihatkannya pada Ghaza. Main setelah membaca lg materinya, aahh sy rupanya melupakan satu hal penting. Selain sounding ttg uang, Umma harus sounding tentang rejeki terlebih dahulu. Menanamkan tauhid sejak dini lewat game kali ini dengan mengutip kalimat penting dalam materi bahwa uang ada bagian kecil dari rejeki.


Karena itu, sebisa mungkin Umma berusaha menduetkan kata rejeki dan uang saat berbicara dengan Ghaza. Alhamdulillah Umma mendapat beberapa kali kesempatan hari ini. Saat berhenti di lampu merah, ada beberapa mahasiswa yg membawa kotak sumbangan untuk membantu anak-anak Suku Asmat penderita busung lapar. Umma menemani Ghaza menaruh selembar uang ke dalam kotak sumbangan sambil memperkenalkan uang dan memintanya berdoa agar berkah. Selain itu ada jg beberapa obrolan Umma dan Ghaza yang Umma selipkan ttg rejeki dan uang didalamnya. Umma jg mengajak Ghaza ke beberapa tempat untuk mengantarkan barang pesanan dan menerima uangnya. Umma berusaha melibatkan Ghaza agar lebih familiar dengan uang, jual beli, dll. Namun sepertinya ini tugas berat, tetapi berdasarkan pengalaman seberat apapun rasanya jika disampaikan terus menerus, Insya Allah Ghaza akan mengerti.


Umma sangat bersyukur tantangan demi tantangan di Kelas Bunda Sayang ini menemani tumbuh kembang Ghaza. Dan tentu saja sangat amat membantu untuk menstimulasi perkembangannya. Terima kasih Ibu Septi, terima kasih IIP, smg menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat didalamnya 😊❤



0 komentar:

Posting Komentar