Senin, 22 Januari 2018

Parenting Class Perdana IP SULTENG

Alhamdulillah setelah mendapat ijin untuk membentuk komunitas Ibu Profesional Sulawesi Tengah (IP SULTENG) bulan desember tahun kemarin, hari ini adalah kegiatan perdana kami yaitu Parenting Class dengan tema "Inspirasi Parenting dari Al-Qur'an" yang di isi oleh Bunda Mayyadah seorang penulis dan praktisi homeschooling yang masih sangat muda dan ramah, Maasya Allah..

Layaknya hidup, tidak ada kegiatan yang tidak mendapat ujian haha. Satu persatu ujian datang, tetapi kami sudah sangat siap dengan segala ikhtiar kami sebagai panitia dan tinggal bertawakkal kepada Allah untuk kegiatan kami. Alhamdulillah, segalanya terbayar dengan melihat antusias peserta yang sampai hari H ada yang meminta untuk dibolehkan ikut sayangnya kuota kami sudah penuh. Juga wajah sumringan para peserta setelah kegiatan berlangsung dan mewanti-wanti kami untuk  menghubungi mereka lagi di kegiatan IP SULTENG selanjutnya. Maasya Allah.. Saya sangat bahagia melihat respon peserta dan optimis IP SULTENG bisa diterima dengan baik oleh para ibu dan calon ibu di kota Palu dan sekitarnya. Pesertanya beragam, mulai dari yang paling dekat yang rumahnya di belakang tempat kegiatan dan paling jauh harus menempuh sekitar kurang lebih 28 KM. Mulai dari Ibu Rumah Tangga sampai Kepala Sekolah bahkan dokter. Maasya Allah, tabarakallah..

Salah satu hal yang saya senangi dalam kegiatan tadi adalah para Ayah yang sibuk menemani anak-anak di luar dengan berbagai permainan dan buku-buku yang sudah tersedia di PAUD An-Nahl yang sekaligus rumah Bunda Fitri sebagai tempat kegiatan hari ini.

Sebagai panitia saya mendapat amanah yang membuat saya tidak bisa full menikmati suguhan materi dari Bunda Mayyadah, namun saya sempat mencatat beberapa poin yang sangat membekas bagi saya. Berikut saya bagi poin-poinnya yaa..

๐Ÿ’— Dalam menjalankan peran sebagai seorang istri dan ibu, penting untuk menjaga kualitas ruhiyah kita. Dengan mengerjakan sholat dan mengaji juga amalan-amalan wajib serta sunnah lainnya akan membantu kita untuk menjaga ketenangan jiwa dan pikiran bahkan sebagai amunisi jika sedang lelah-lelahnya. Seperti dalam QS Ali Imran : 160 berikut ini :

ุฅِู†ْ ูŠَู†ْุตُุฑْูƒُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ูَู„َุง ุบَุงู„ِุจَ ู„َูƒُู…ْ ูˆَุฅِู†ْ ูŠَุฎْุฐُู„ْูƒُู…ْ ูَู…َู†ْ ุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَู†ْุตُุฑُูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุจَุนْุฏِู‡ِ ูˆَุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَู„ْูŠَุชَูˆَูƒَّู„ِ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ

Jika Allรขh menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allรขh membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allรขh sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allรขh saja orang-orang mu’min bertawakkal. Qs.3:160

Kita harus melibatkan Allah dalam segala hal, tentu saja termasuk dalam dunia parenting kita. Agar kita tidak tersesat karena selalu punya Allah sebagai penolong. Lelah akan berkurang dengan lillaah!!!

๐Ÿ’— Penting untuk mendidik anak sesuai dengan Al-qur'an dan sunnah agar anak kita bisa bersinergi untuk berjuang mengggapai surga Allah. Saat ada rasa jenuh dan malas, bunda Mayyadah mengingatkan untuk selalu mengingat perkataan Allah dalam QS Hud : 45-46 yang artinya :

Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya”. ● Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan”. (Q.S. Hud [11]: 45-46)

Kita harus senantiasa berikhtiar untuk mendidik anak-anak agar termasuk golongan orang-orang yang akan diselamatkan Allah. Jangan sampai kita tidak menjadi bersatu sebagai keluarga di akhirat kelak, na'udzubillahimindzalik..  Terus berjuang dan jangan berputus assa dari rahmat Allah.

๐Ÿ’— Selalu doakan anak-anak kita, seperti Nabi Ibrahim yang berdoa untuk anak dan keturunannya dalam QS Ibrahim : 40

ุฑَุจِّ ุงุฌْุนَู„ْู†ِูŠ ู…ُู‚ِูŠู…َ ุงู„ุตَّู„ุงุฉِ ูˆَู…ِู†ْ ุฐُุฑِّูŠَّุชِูŠ ุฑَุจَّู†َุง ูˆَุชَู‚َุจَّู„ْ ุฏُุนَุงุกِ

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. (QS Ibrahim : 40)

Dirikanlah sholat, bukan laksanakan. Karena sholat yang kita dirikan akan ada efeknya bagi kita seperti tidak berbuat keji, dll. Namun jika sekedar melaksanakan saja, tidak akan berefek bagi kita. Persiapkan ruhiyah kita!!! Dan jadikan doa sebagai kekuatan untuk menghadapi segala ujian dalam bentuk nimat ataupun cobaan dari Allah. Misalnya ketika suami bekerja di luar rumah, jangan hanya sibuk khawatir tetapi sibuklah berdoa.

๐Ÿ’— Cara mengontrol diri menghadi ujian rumah tangga :
1. Bangun komunikasi yang baik dengan suami. Siapkan waktu sebelum tidur bicara dari hati ke hati dengan suami, atau waktu-waktu tertentu yang pas yang tentu saja kita sebagai istri yang lebih tahu. Komunikasi dengan suami ini penting karena kalau sering diabaikan suami, anak bisa saja menjadi tempat pelampiasan kekesalan kita. Na'udzubillahimindzalik..
2. ‎Bangun kebiasaan baik dengan azzam yang kuat. Buat programnya dan lakukan rutin selama 30 hari. Jika gagal di hari ke 20, maka harus diulang lagi dari awal sampai lulus 30 hari. Misalnya program 30 hari tidak berteriak ke anak. Tipsnya yang pertama adalah jangan lupa bernapas ๐Ÿ˜„ Sebelum berencana teriak/melotot, ambil jeda untuk bernapas dulu. Dicontohkan bunda Mayyadah seperti kebiasaan beliau setelah ambil napas, masuk kamar, tutup pintu lalu menenangkan diri. Atau bisa dimulai dengan wudhu dulu. Setelah tenang, keluar dan jelaskan ke anak bahwa tadi bunda marah dan alasannya.
3. Harus punya Me Time, waktu untuk sendiri. Bekerja sama dgn suami.. Dalam seminggu minimal butuh 2 jam tanpa anak. Kita perlu mencharge diri jg buat segala aktivitas kita biar tdk Heng.

๐Ÿ’— Saat anak belajar, jangan buru-buru ditegur salahnya dulu. Nnt dia bingung duluan karena terlalu banyak kata jangan dari ibunya. Biarkan dia berekspresi dan berkreasi, akan ada saatnya kita beri penjelasan dan memperbaiki kesalahannya.

๐Ÿ’— Siapkan anak untuk.mandiri sejak dini dan beri dia ruang untuk areanya sendiri. Bunda Mayyadah memisahkan tempat tidurnya dengan anak-anak sejak mereka berusia 4 tahun.

๐Ÿ’— Gadget punya org tua. Bkn punya anak. Jd org tua berhak meminta ketika anak MEMINJAM. Tentu saja setelah lebih dulu menyepakati tentang batasan waktu penggunaan gadget dengan anak.

๐Ÿ’— "Biarkan anak membaur jgn melebur." (Anis Matta)
 Bekali anak sejak awal dan dampingi sampai akhir.

Alhamdulillah, itulah beberapa catatan kecil saya di parenting class hari ini. Maasya Allah, semoga sy dan bunda-bunda yg hadir tadi bisa mengamalkan setiap ilmu yang kami dapatkan hari ini. Aamiin..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Parenting Class Perdana IP SULTENG

Alhamdulillah setelah mendapat ijin untuk membentuk komunitas Ibu Profesional Sulawesi Tengah (IP SULTENG) bulan desember tahun kemarin, hari ini adalah kegiatan perdana kami yaitu Parenting Class dengan tema "Inspirasi Parenting dari Al-Qur'an" yang di isi oleh Bunda Mayyadah seorang penulis dan praktisi homeschooling yang masih sangat muda dan ramah, Maasya Allah..

Layaknya hidup, tidak ada kegiatan yang tidak mendapat ujian haha. Satu persatu ujian datang, tetapi kami sudah sangat siap dengan segala ikhtiar kami sebagai panitia dan tinggal bertawakkal kepada Allah untuk kegiatan kami. Alhamdulillah, segalanya terbayar dengan melihat antusias peserta yang sampai hari H ada yang meminta untuk dibolehkan ikut sayangnya kuota kami sudah penuh. Juga wajah sumringan para peserta setelah kegiatan berlangsung dan mewanti-wanti kami untuk  menghubungi mereka lagi di kegiatan IP SULTENG selanjutnya. Maasya Allah.. Saya sangat bahagia melihat respon peserta dan optimis IP SULTENG bisa diterima dengan baik oleh para ibu dan calon ibu di kota Palu dan sekitarnya. Pesertanya beragam, mulai dari yang paling dekat yang rumahnya di belakang tempat kegiatan dan paling jauh harus menempuh sekitar kurang lebih 28 KM. Mulai dari Ibu Rumah Tangga sampai Kepala Sekolah bahkan dokter. Maasya Allah, tabarakallah..

Salah satu hal yang saya senangi dalam kegiatan tadi adalah para Ayah yang sibuk menemani anak-anak di luar dengan berbagai permainan dan buku-buku yang sudah tersedia di PAUD An-Nahl yang sekaligus rumah Bunda Fitri sebagai tempat kegiatan hari ini.

Sebagai panitia saya mendapat amanah yang membuat saya tidak bisa full menikmati suguhan materi dari Bunda Mayyadah, namun saya sempat mencatat beberapa poin yang sangat membekas bagi saya. Berikut saya bagi poin-poinnya yaa..

๐Ÿ’— Dalam menjalankan peran sebagai seorang istri dan ibu, penting untuk menjaga kualitas ruhiyah kita. Dengan mengerjakan sholat dan mengaji juga amalan-amalan wajib serta sunnah lainnya akan membantu kita untuk menjaga ketenangan jiwa dan pikiran bahkan sebagai amunisi jika sedang lelah-lelahnya. Seperti dalam QS Ali Imran : 160 berikut ini :

ุฅِู†ْ ูŠَู†ْุตُุฑْูƒُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ูَู„َุง ุบَุงู„ِุจَ ู„َูƒُู…ْ ูˆَุฅِู†ْ ูŠَุฎْุฐُู„ْูƒُู…ْ ูَู…َู†ْ ุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَู†ْุตُุฑُูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุจَุนْุฏِู‡ِ ูˆَุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَู„ْูŠَุชَูˆَูƒَّู„ِ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ

Jika Allรขh menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allรขh membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allรขh sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allรขh saja orang-orang mu’min bertawakkal. Qs.3:160

Kita harus melibatkan Allah dalam segala hal, tentu saja termasuk dalam dunia parenting kita. Agar kita tidak tersesat karena selalu punya Allah sebagai penolong. Lelah akan berkurang dengan lillaah!!!

๐Ÿ’— Penting untuk mendidik anak sesuai dengan Al-qur'an dan sunnah agar anak kita bisa bersinergi untuk berjuang mengggapai surga Allah. Saat ada rasa jenuh dan malas, bunda Mayyadah mengingatkan untuk selalu mengingat perkataan Allah dalam QS Hud : 45-46 yang artinya :

Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya”. ● Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan”. (Q.S. Hud [11]: 45-46)

Kita harus senantiasa berikhtiar untuk mendidik anak-anak agar termasuk golongan orang-orang yang akan diselamatkan Allah. Jangan sampai kita tidak menjadi bersatu sebagai keluarga di akhirat kelak, na'udzubillahimindzalik..  Terus berjuang dan jangan berputus assa dari rahmat Allah.

๐Ÿ’— Selalu doakan anak-anak kita, seperti Nabi Ibrahim yang berdoa untuk anak dan keturunannya dalam QS Ibrahim : 40

ุฑَุจِّ ุงุฌْุนَู„ْู†ِูŠ ู…ُู‚ِูŠู…َ ุงู„ุตَّู„ุงุฉِ ูˆَู…ِู†ْ ุฐُุฑِّูŠَّุชِูŠ ุฑَุจَّู†َุง ูˆَุชَู‚َุจَّู„ْ ุฏُุนَุงุกِ

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. (QS Ibrahim : 40)

Dirikanlah sholat, bukan laksanakan. Karena sholat yang kita dirikan akan ada efeknya bagi kita seperti tidak berbuat keji, dll. Namun jika sekedar melaksanakan saja, tidak akan berefek bagi kita. Persiapkan ruhiyah kita!!! Dan jadikan doa sebagai kekuatan untuk menghadapi segala ujian dalam bentuk nimat ataupun cobaan dari Allah. Misalnya ketika suami bekerja di luar rumah, jangan hanya sibuk khawatir tetapi sibuklah berdoa.

๐Ÿ’— Cara mengontrol diri menghadi ujian rumah tangga :
1. Bangun komunikasi yang baik dengan suami. Siapkan waktu sebelum tidur bicara dari hati ke hati dengan suami, atau waktu-waktu tertentu yang pas yang tentu saja kita sebagai istri yang lebih tahu. Komunikasi dengan suami ini penting karena kalau sering diabaikan suami, anak bisa saja menjadi tempat pelampiasan kekesalan kita. Na'udzubillahimindzalik..
2. ‎Bangun kebiasaan baik dengan azzam yang kuat. Buat programnya dan lakukan rutin selama 30 hari. Jika gagal di hari ke 20, maka harus diulang lagi dari awal sampai lulus 30 hari. Misalnya program 30 hari tidak berteriak ke anak. Tipsnya yang pertama adalah jangan lupa bernapas ๐Ÿ˜„ Sebelum berencana teriak/melotot, ambil jeda untuk bernapas dulu. Dicontohkan bunda Mayyadah seperti kebiasaan beliau setelah ambil napas, masuk kamar, tutup pintu lalu menenangkan diri. Atau bisa dimulai dengan wudhu dulu. Setelah tenang, keluar dan jelaskan ke anak bahwa tadi bunda marah dan alasannya.
3. Harus punya Me Time, waktu untuk sendiri. Bekerja sama dgn suami.. Dalam seminggu minimal butuh 2 jam tanpa anak. Kita perlu mencharge diri jg buat segala aktivitas kita biar tdk Heng.

๐Ÿ’— Saat anak belajar, jangan buru-buru ditegur salahnya dulu. Nnt dia bingung duluan karena terlalu banyak kata jangan dari ibunya. Biarkan dia berekspresi dan berkreasi, akan ada saatnya kita beri penjelasan dan memperbaiki kesalahannya.

๐Ÿ’— Siapkan anak untuk.mandiri sejak dini dan beri dia ruang untuk areanya sendiri. Bunda Mayyadah memisahkan tempat tidurnya dengan anak-anak sejak mereka berusia 4 tahun.

๐Ÿ’— Gadget punya org tua. Bkn punya anak. Jd org tua berhak meminta ketika anak MEMINJAM. Tentu saja setelah lebih dulu menyepakati tentang batasan waktu penggunaan gadget dengan anak.

๐Ÿ’— "Biarkan anak membaur jgn melebur." (Anis Matta)
 Bekali anak sejak awal dan dampingi sampai akhir.

Alhamdulillah, itulah beberapa catatan kecil saya di parenting class hari ini. Maasya Allah, semoga sy dan bunda-bunda yg hadir tadi bisa mengamalkan setiap ilmu yang kami dapatkan hari ini. Aamiin..




0 komentar:

Posting Komentar