Rabu, 15 November 2017

Ngambek ? Aah, sudahlah!

Disalah satu film yang saya nonton, ada adegan dimana sang suami meninggal dan si istri sambil menangis terisak-isak berkata bahwa ia akan menyetujui semua kemauan suami asal tidak meninggalkannya seperti itu. Meskipun bukan pemeran utama, tetapi adegan ini berarti sekali bagi saya. Saya pun berpikir kadang kita tidak sadar seberapa besar cinta yang kita punya sampai kita kehilangan apa yang kita cintai. So, tidak harus menunggu kehilangan dulu baru mendukung dan bersikap baik ke suami kan ?

Maka ketika suami pulang terlambat tanpa mengabari sebelumnya ala-ala lelaki pada umumnya, rasanya ingin ngambek dan pasang wajah cemberut. Tapi saat saya mengingat film tersebut, luluh seketika. Alhamdulillah suami pulang dengan selamat, itu saja sudah cukup kan ? Membesar-besarkan masalah hanya akan membuat penyesalan. Lagi pula mau ngambek sampai kapan klo sudah jam segini ? Sampai besok kan tidak mungkin, bisa-bisa hanya menjauhkan diri dari surga!

Ada satu hadist yang saya baca jauh sebelum menikah, saya baca dari buku Udah Putusin Aja by Ust. Felix. Hadistnya seperti ini :

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ الله كُلُّ وَدُوْدٍ وَلُوْدٍ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيْءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِيْ فِي يَدِكَ، لاَ أَكْتَحِلُ بِغَمْضٍ حَتَّى تَرْضَى

“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380)

Awal membaca ini saya merasa tidak adil, astaghfirullaah. Masa iya meski istri diperlakukan buruk oleh suami tetap si istri yang harus datang meminta maaf ? Dan semua itupun terbantahkan ketika saya sadar sungguh tidak pantas meragukan keadilan Allah Ázza wa jalla yang Maha Adil begitupun dengan perkataan Rosulullah SAW. Astaghfirullah wa atubu ilaih.. Maka pantaslah seorang istri dapat masuk surga dari pintu mana saja hanya dengan menjalankan sholat wajib, berpuasa Ramadhan, menjauhi zina dan taat pada suaminya. Maasya Allah..

Menulis ini bagian dari muhasabah dan pengingat bagi diri sendiri bahwa bersabar dan mengalah jauh lebih karena yang paling pantas mendapatkan akhlak terbaik kita adalah keluarga kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ngambek ? Aah, sudahlah!

Disalah satu film yang saya nonton, ada adegan dimana sang suami meninggal dan si istri sambil menangis terisak-isak berkata bahwa ia akan menyetujui semua kemauan suami asal tidak meninggalkannya seperti itu. Meskipun bukan pemeran utama, tetapi adegan ini berarti sekali bagi saya. Saya pun berpikir kadang kita tidak sadar seberapa besar cinta yang kita punya sampai kita kehilangan apa yang kita cintai. So, tidak harus menunggu kehilangan dulu baru mendukung dan bersikap baik ke suami kan ?

Maka ketika suami pulang terlambat tanpa mengabari sebelumnya ala-ala lelaki pada umumnya, rasanya ingin ngambek dan pasang wajah cemberut. Tapi saat saya mengingat film tersebut, luluh seketika. Alhamdulillah suami pulang dengan selamat, itu saja sudah cukup kan ? Membesar-besarkan masalah hanya akan membuat penyesalan. Lagi pula mau ngambek sampai kapan klo sudah jam segini ? Sampai besok kan tidak mungkin, bisa-bisa hanya menjauhkan diri dari surga!

Ada satu hadist yang saya baca jauh sebelum menikah, saya baca dari buku Udah Putusin Aja by Ust. Felix. Hadistnya seperti ini :

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ الله كُلُّ وَدُوْدٍ وَلُوْدٍ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيْءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِيْ فِي يَدِكَ، لاَ أَكْتَحِلُ بِغَمْضٍ حَتَّى تَرْضَى

“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380)

Awal membaca ini saya merasa tidak adil, astaghfirullaah. Masa iya meski istri diperlakukan buruk oleh suami tetap si istri yang harus datang meminta maaf ? Dan semua itupun terbantahkan ketika saya sadar sungguh tidak pantas meragukan keadilan Allah Ázza wa jalla yang Maha Adil begitupun dengan perkataan Rosulullah SAW. Astaghfirullah wa atubu ilaih.. Maka pantaslah seorang istri dapat masuk surga dari pintu mana saja hanya dengan menjalankan sholat wajib, berpuasa Ramadhan, menjauhi zina dan taat pada suaminya. Maasya Allah..

Menulis ini bagian dari muhasabah dan pengingat bagi diri sendiri bahwa bersabar dan mengalah jauh lebih karena yang paling pantas mendapatkan akhlak terbaik kita adalah keluarga kita sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar