Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Mereka yang mekar hari ini, bukan ditanam kemarin sore.

Gambar
Mereka yang mekar hari ini, bukan ditanam kemarin sore. Entah dimana saya menemukan kalimat ini, dan saya sukaaa sekali. Iya, mereka yang mekar hari ini, bukan ditanam kemarin sore. Ia harus merasakan panasnya matahari, dinginnya hujan bahkan melewati kekeringan sesekali. Orang-orang yang hari ini kita lihat punya pencapaian, prestasi atau sesederhana bisa keluar rumah dan punya sahabat baik, itu tidak didapatkan begitu saja kemarin sore. Ada banyak hal yang sudah dilaluinya hingga sampai dititiknya sekarang. Tahukah, dia yang hari ini punya teman di mana-mana, ternyata pernah melewati hari-hari sunyi dan kesepian, hanya ditemani tangis di sholat malamnya. Tahukah, dia yang selalu hadir dari satu kajian ke kajian lain, adalah seseorang yang sedang berusaha bertahan hidup sehari lagi. Berjuang agar pikiran-pikiran untuk mengakhiri hidup itu tidak datang lagi. Tahukah, dia yang anaknya terlihat penurut dan manis itu adalah yang pernah melewati hari-hari penuh kelelahan dengan menangis di...

Catatan Belajar : Muslimah, Kamu Berharga! Part 2

Gambar
  Berbagai kesulitan yg kita hadapi saat melahirkan, tidak jadi prioritas lagi karena yang utama adalah bagi yang saat itu hadir pertama kali dalam kehidupan kita. Inilah Cinta mengalahkan luka. Kita pernah sangat khawatir bayi kita kaget, sehingga jalan mesti pelan². Kenapa skrg dibentak²? Kita bs kembali ke setelah awal saat lahiran itu jika tau pedomannya. Masalahnya, sekarang kita mengacu pd komentar² org lain. Saat menjadi seorang ibu, apa yang kita pertaruhkan? Semuanya. Fisik kita, perasaaan, dan sebaiknya. Kita itu istimewa, tdk perlu menunggu org mengapresiasi. Teruslah bersyukur sehingga mencapai kondisi puncak. 4 Sisi Kehidupan: 1. Kehidupan natural : 80-100% : menyentuh dedaunan, alam yang terus berdzikir pd Allah. 2. Kehidupan Institusional : hadir sbg anggota masyarakat  3. Kehidupan industri : tuntutan kehidupan sehari-hari, misal tempat pensil yg ada gambar karakter kartunnya. 4. Kehidupan virtual : 20% : HP Kenapa anak kita menjadi keras ? Karena dia berintera...

Apa yang Kau Lakukan saat Sedih?

Saat sedih, saya mengambil jeda dari anak-anak maupun orang lain. Kenapa mengambil jeda? Karena saya ingin fokus untuk memvalidasi perasaanku saat itu. Dan ingin fokus dengan pikiran-pikiranku agar perasaan lebih tenang. - Apa yang kau rasakan tii? - Sedih sekali yaa mendapat perlakuan speerti itu. - Apa yang kau khawatirkan? - Apa yang sebaiknya kau lakukan saat ini? - Apa yang bisa membuatmu lebih tenang? Pertanyaan demi pertanyaan yang saya jawab sendiri dan tentu saja buat sendiri hahaha. Tujuannya adalah, agar saya tidak overthinking dengan perasaan-perasaanku sendiri yang bergelut di dalam pikiran. Jadi saya coba mengurainya sendiri dan mencari ujungnya. Hal ini saya pelajari dari beberapa mendapatkan sesi coaching baik lewat Rumah Quran Cahaya maupun beberapa komunitas. Meski tidak selalu sama apalagi benar, tapi cara memberikan pertanyaan ke diri sendiri seperti ini sangat membantu saya untuk lebih cepat mengontrol perasaanku. Saat mengambil jeda, dan anak-anak datang, saya aka...

Mengenal Diri, jangan lupa membuat batasan..

Gambar
Semakin mengenal diri sendiri, alhamdulillah saya semakin paham kenapa mudah terharu pada suatu hal. Dan sebaliknya, mudah tersakiti pada hal yang lain. Rupanya, ada hubungannya dengan bahasa cintaku. Misalnya, Word of Affirmation, mudah sekali terharu pada apresiasi-apresiasi kecil dan merasa tersakiti jika dilemparkan dengan kata-kata yang sebaliknya. Merupakan suatu ujian yang belum terselesaikan ketika dianugerahkan orang terdekat yang justru memberikan bahasa cinta yang sebaliknya. Kadang ada bertanya-tanya kapan ujian ini selesai, tapi layaknya ujian, tentu saja selesainya ketika sudah berhasil memberikan jawaban yang benar. Kalau jawabannya masih salah? Responnya tidak dewasa dan bijak? Bisa jadi akan terus mengulang ujian itu. Begitu kah? Namun, dibalik ujian-ujian tentu ada banyak hal yang massih bisa disyukuri alhamdulillah. Ada masanya ingin memberontak dan menuntut hak ini itu. Qodarullah, semakin tenggelam dalam muhasabah, justru keinginan itu semakin melemah. Hanya dengan...

Sambutan di Workshop Menulis Anak

Gambar
  Bismillaah.. Alhamdulillah... Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shoolihaat. Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmat-Nya kebaikan menjadi sempurna. Sholawat dan salam buat Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam, para sahabat dan keluarganya.. Di kelas anak ini, izinkan saya curhat sebagai seorang ibu. Hehe Ini cerita tentang anak sulungku, yang kuupayakan segala hal yang menurutku terbaik saat itu hingga saat ini. Teman terbaikku, sekaligus cermin yang handal. Dimana beberapa sikapku tercermin pada perilakunya. Baik itu selera makanannya, keputusan-keputusannya, bahkan cara marahnya. Sayangnya, apa yang menurutku terbaik dulu, ternyata tidak begitu adanya saat ini. Setelah belajar lagi dan lagi, Allah bukakan pemahaman bahwa yang terbaik itu, bahkan yang tanpa sadar kulakukan ke sulungku, justru menjadi luka pengasuhan yang membuat anakku berubah sedikit demi sedikit tanpa saya sadari. Sampai kemudian kudapati dia tidak lagi mudah untuk mengungkapkan ...

Obrolan Kecil

Jika mengingat-ingat masa lalu yang pahit, kadang tanpa sadar membandingkan diri dengan kehidupan masa kecil dulu dengan anak-anak ataupun ponakan-ponakan disini. Dimana dulu saya dan kakak-kakakku kesulitan untuk mendapatkan hal-hal yang kami inginkan. Apalagi untuk sekolah, luar biasa sulitnya merantau sejak masa SMP setahun dan lanjut SMA sampai kuliah. Belajar mengelola uang bulanan, harus tinggal dari rumah keluarga satu ke rumah keluarga lainnya dan berbagai kesulitan lainnya. Jadi kadang suka lucu kalau lihat kemudahan-kemudahan yang diberikan ke anak-anak dan ponakan, tapi mereka menerimanya tidak seperti kami dulu. Tinggal akai apa yang ada, bahkan yang sudah dimudahkan lagi masih malas untuk dikerjakan meski itu hanya untuk diri sendiri. Ooohhh, mau suka ngomel tapi kok berat juga yaa. Jalan ninjaku adalah curhat ke suami dan ternyata saya cukup terkejut dan kagum dengan respon beliau saat itu. "Bagi umma, itu kenangan baik atau buruk?", tentu saja bukan kenangan ba...

Berdagang..

Gambar
Yup, saya lebih senang menyebutnya berdagang dan saya sebagai pedagang. Karena kisah Rosulullah Shollallahu Alaihi wa Sallam sebagai pedagang yang saya dengar sejak kecil itu sangat berkesan. Alhamdulillah saya sennag berdagang. Awalnya saya mulai dari menjaga kantin sekolah. Dan dari sini saya mendapat upah sesuai keuntungan dari kantin sekolah yang dititipi berbagai dagangan orang tua murid. SMP, saya lupa ada momen berdagnga apa. Yang jelas saya sering diminta bantu menjaga kios campuran milik Mama yang kemudian beralih ke milik Kakakku. Upah, tentu saja tidak ada hahaha. Alhamdulillah bisa belajar mengatur barang, belanja barang, dll. Tahu tentang modal dan keuntungan juga lebih detail dari sini. Masa SMA, kayaknya saya hanya fokus bertahan hidup saat itu hahaha. Tidak ada berdagang atau jualan apapun, saya lupa sih. Paling berkesan adalah saat kuliah, melihat para kakak senior yang berdagang. Maasya Allah, merasa terpanggil dan ikutan berdagang juga. Sepanjang masa kuliah kayaknya...

Terima Kasih untuk Hari ini..

Gambar
Hai tii, terima kasih hari ini sudah memberikan kesempatan untuk tubuhmu istirahat, membayar utang tidur yang kuran selama sepakan kemarin anak-anak yang gantian sakit. Terima kasih hari ini sudah berusaha untuk masak sat set di dapur, menyiapkan makanan kesukaan anak-anak. Yeaaay, perjuangan berlelah-lelah food preparation yang kau lakukan berhasil! Terima kasih sudah memberanikan diri menyetir dengan perjalanan panjang hari ini. Menjemput sahabatmu, menjemput si sulung, beli bawang goreng, dan pulang ke rumah. Semoga makin lancar nyetirnya yaa tii. Oiya, jangan lupa mengucapkan terima kasih pada suamimu yang sudah memfasilitasi dan mengizinkanmu nongkrong bareng bestie hari ini ya. Terima kasih juga untuk bertahan atas pilihan-pilihanmu. Saya senang saat kamu berani untuk melakukannya, rasanya seperti kamu sedang membela dirimu sendiri. Senang rasanya merasa ada yang membela, ada seseorang yang akan selalu berada dipihakku. Hai Tii, dari semua apresiasi atas usahamu hari ini. Bersyuk...

Aku yang Tidak Cukup Baik di Masa Lalu

Gambar
" Apa yang membuatmu merasa tidak cukup baik di masa lalu?" Karena aku tidak mengenal diriku dengan baik. Bahkan perilakuku yang sellau mengutamakan orang lain dibanding diriku sendiri, tidak kukenali sebagai bagian akibat luka-luka yang pernah kualami sejak masa kecil sampai hari itu. Penolakan, dihindari, dikucilkan, di bully, dan sejenisnya yang membuatku rela melakukan semaksimal dan serendah mungkin hanya untuk diterima oleh orang lain. Ada banyak potensi yang Allah karuniakan padaku yang sama sekali tidak terlihat olehku. Kalaupun terlihat olehku, dengan senang hati akan kuserahkan ke orang lain atau bertindak dibelakang layar atau punggung seseorang. Tentu bukan salah orang lain, tapi aku yang tidak tahu bagaimana harus mengenali diriku sendiri. Alhamdulillah, Allah pertemukan dengan orang-orang yang menemani proses bertumbuhku. Membimbing dan memberikan teladan yang luar biasa melekat hingga membawaku ke titik ini. Sehingga si People Pleasure yang dulu selalu mengutam...

Yang Spesial di Benih Cahaya

 "Tidak semua perpisahan itu atau ketidakbersamaan itu adalah bagian dari renggangnya hubungan. Tidak semua! Sebagaimana tidak semua kebersamaan fisik dan pertemuan itu menunjukkan rasa cinta. Karena yang menjadi parameter adalah kedekatan hati." Kalimat dari Ustadz Nuzul Dzikri diatas saya dengarkan saat memilih kajian yang paling atas di beranda YouTube untuk didengarkan selama perjalanan menuju pertemuan Ibu Profesional Sulteng. Maasya Allah, pas sekali menutup segala kegalauan, pencarian hikmah, pelengkap syukur untuk ujian beberapa hari ini. Di setelah pertemuan bersama teman-teman di IP, kami lanjut ngobrol lagi sesama member Benih Cahaya. Obrolan seperti biasa yang menuai tangis dan tawa. Mungkin aneh bagi sebagian orang, tapi bagi saya ini adalah salah satu hal yang spesial dari Benih Cahaya. Kami bisa dengan mudah menggali ke dalam diri (biidznillah) dan menangis bersama-sama. Kalau kata Ibu Yati, menangis itu salah satu cara mencuci hati. Mencuci hati dengan air mat...

Luka yang Menyebabkan Tidak PD Bicara di Depan Umum? Ini Tipsnya!

Gambar
Hari ini setelah hampir sepekan merawat anak-anak yang bergantian sakit, saya berkesempatan menghadiri selebrasi salah satu sahabat yang Lulus di Kelas Bunda Cekatan. Temanya adalah bagaimana bisa tampil PD berbicara di depan publik. Maasya Allah, menarik sekali isinya dan juga cara Mama Qiana membawakannya dengan penuh percaya diri. Saya ikut bangga atas satu titik pertumbuhan beliau. Yang ingin saya ungkapkan lewat tulisan kali ini tentang sesi sharing-sharing di pertemuan tadi. Ternyata sebagian besar teman-teman yang tidak PD untuk tampil itu disebabkan akrena ada luka di masa lalu yang menyakiti mereka. Sehingga mereka memilih untuk menutup bahkan untuk sekedar mencoba. Beberapa tips dari hasil diskusi kami untuk mengatasi hal ini adalah : Tuliskan lukamu. Mungki saat diceritakan kembali seperti tadi, kita bisa bercerita dengan mudah sambil menertawakan luka masa lalu. Namun, saat menyendiri dan menuliskannya, kita mulai memanggil kembali memori tersebut dengan detail, dan mengen...

Berbeda Bukan Berarti Buruk

Gambar
"Rati sayang, saat ini Allah sedang mengajarkan pelajaran penting. Bahwa setiap orang punya pilihan dan bisa saja berbeda dengan Rati. Berbedanya bukan berarti buruk." Begitu kalimat gurunya yang membuatku terpaku. Mengulang pikiran-pikiran yang sudah saya olah beberapa hari ini. Aaah iya, bukankah kita tidak harus selalu sama tii ? Tidak apa-apa berbeda. Tidak apa-apa jika bukan saya orangnya. Bukan berarti saya jelek, kata guruku lagi. Memang karena pembagian rezeki saja dari Allah. Setelah kupikir-pikir lagi, bahkan jelek pun tidak apa-apa kan yaa. Inilah diriku, yang memang belum selesai dengan diri sendiri. Saya sedang berproses menerimanya apa adanya, sepaket dengan luka dan kelebihannya. Tidak apa-apa, toh saya masih terus berproses untuk terus bertumbuh. Bahkan jika saya mengambil jeda pun tidak apa-apa. Maasya Allah, berhari-hari uring-uringan berusaha menenangkan pikiran dan perasaan. Mencari celah-celah syukur dan hikmah tapi juga belum meredakan gejolak-gejolak di...

Mendidik itu Tidak Mendadak

Gambar
Bagiku mendidik anak adalah mendidik diri sendiri. Jika ingin anak menjadi pribadi yang jujur, tentu aku harus belajar untuk tidak berbohong sekalipun padanya. Sesederhana, "klo tidak minum obat akan disuntik dokter.", "nanti pak polisi mau marah.", "Umma tidak pergi." yang pada kenyataannya pergi. Merasa tidak asing dengan kalimat-kalimat ini kan? Mungkin iya sederhana, tapi pada praktinya amat sangat sulit. Kenapa ? Ya karena ini adalah kalimat yang sering aku dengar sejak kecil sampai saat ini meskipun dari orang tua lainnya. Seberdarah-darah apapun kita berupaya dengan teori, seberbusa-busa mulut kita menasihati anak, menurutku akan sulit tanpa teladan. Bukankah anak-anak cermin paling handal bagi kita orang tuanya? Oh iya, lihat saja bagaimana cara anak kita marah. Tidak asing juga ? Mirip siapa yaa kira-kira? hehe Alhamdulillah Allah karuniakan aku guru-guru yang tidak hanya indah perkataannya, namun juga teladannya. Kadang justru malu bercampur haru...

Luka Baru

Gambar
Wajar tidak sih kita kecewa pada seseorang? Hmm, begini begini.. Misal dalam konteks ibadah. Kita berharap bisa beribadah dengan maksimal bersama seseorang atau beberapa orang. Buat target, saling menyemangati, dan berbagai ikhtiar lainnya. Lantas, orang itu ternyata tidak lebih baik dari kita ibadahnya. Atau justru menurun. Wajar yaa kecewa ? Tentu saja. Berkali-kali kupikirkan, ya wajar. Mungkin karena kita salah meletakkan ekspektasi? Baik pada diri sendiri maupun orang lain. Kalau ibadah kita yang menurun, tentu kecewanya ke diri sendiri. Begitu juga klo orang lain, ya kecewanya ke mereka. Apa kita harus selalu bertanggungjawab atas pencapaian orang lain yang kita usulkan? Atau sebaiknya sejak awal untuk bertumbuh, berproses itu masing-masing saja, tidak perlu ngajak-ngajak? Atau mungkin kita tidak boleh terlalu terbuka dengan orang lain? Harus tumbuh bersama bukan bersama-sama tumbuh? Atau bagaimana ya? Saat ini ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepalaku. Mencoba m...

Mengupayakan Hal yang Tepat

Gambar
Ada kalanya aku merasa dipertemukan dengan pekerjaan yang sulit dan rasanya berkali-kali ingin menyerah. Menyalahkan diri sendiri atas ketidakmampuan, insecure dengan hasil kerja, dan hal-hal lainnya yang tujukan pada diri sendiri. Beberapa kali mengikuti kelas-kelas di Ibu Profesional juga Rumah Quran Cahaya, membuatku makin mengenali diri dan juga mencoba berbagai hal yang menyenangkan. Hingga akhirnya aku menemukan satu kesimpulan bahwa bukan diriku yang tidak mampu, tapi pekerjaan itu yang tidak cocok denganku. Pekerjaan itu bukanlah passionku, bukan sesuatu yang menbuatku berbinar. Karena ternyata ada beberapa hal yang setelah aku lakukan, meskipun lelah dan sulit, aku tetap menjalankannya dengan bahagia. Bahkan menonton film yang melibatkan pekerjaan-pekerjaan itupun membuatku berpikir, "aaah, saya suka pekerjaan ini.", "sepertinya ini cocok untukku.", "lah dulu kan aku pernah bermimpi seperti ini." Dan berbagai pikiran-pikiran lainnya yang membangki...

Dear Diriku di Masa Lalu

Gambar
Dear diriku di masa kecil yang kuperjuangkan lukanya untuk pulih karena Allah.. Hai tii kecil.. Menyusuri kenangan-kenangan bersamamu cukup membuatku deg-degan dengan beragam perasaan yang tak tergambarkan. Bingung untuk memulai dari mana, tapi aku memilih apresiasi. Terima kasih sudah bersabar menghabiskan banyak waktu untuk main sendiri di masa kecil. Menerima adikmu dan temannya sebagai teman mainmu, atau kakak kelas yang selalu menjadikanmu anak bawang. Sesekali mengintip ke halaman sekolah dari balik pintu kantor ruang guru, hanya untuk menonton keseruan teman sekelasmu bermain. Atau memilih bekerja di kantin sekolah agar mendapatkan uang jajan. Bukan salahmu ketika teman² sekelasmu takut bermain denganmu. Bukan salahmu menjadi anak guru yang disegani teman-temanmu. Jangan menyalahkan dirimu sendiri yaa tii.. Ada kalanya saat bahagia memiliki teman sekelas itu kau rasakan saat ada murid pindahan bersedia bermain denganmu. Hmm sepekan? sebulan? Lalu dia bergabung dengan teman-teman...