Mengupayakan Hal yang Tepat

Ada kalanya aku merasa dipertemukan dengan pekerjaan yang sulit dan rasanya berkali-kali ingin menyerah. Menyalahkan diri sendiri atas ketidakmampuan, insecure dengan hasil kerja, dan hal-hal lainnya yang tujukan pada diri sendiri.

Beberapa kali mengikuti kelas-kelas di Ibu Profesional juga Rumah Quran Cahaya, membuatku makin mengenali diri dan juga mencoba berbagai hal yang menyenangkan. Hingga akhirnya aku menemukan satu kesimpulan bahwa bukan diriku yang tidak mampu, tapi pekerjaan itu yang tidak cocok denganku. Pekerjaan itu bukanlah passionku, bukan sesuatu yang menbuatku berbinar. Karena ternyata ada beberapa hal yang setelah aku lakukan, meskipun lelah dan sulit, aku tetap menjalankannya dengan bahagia. Bahkan menonton film yang melibatkan pekerjaan-pekerjaan itupun membuatku berpikir, "aaah, saya suka pekerjaan ini.", "sepertinya ini cocok untukku.", "lah dulu kan aku pernah bermimpi seperti ini." Dan berbagai pikiran-pikiran lainnya yang membangkitkan kenangan sekaligus mimpi.

Inilah salah satu contoh bahwa aku belajar dengan rasa. Rasa-rasa yang bertumpuk dalam kenangan ini, di suatu momen menemukan pintu keluar sebagai hikmah buatku.

"Hikmah adalah barang yang hilang milik orang yang beriman."

Saya selalu mengingat hal ini dan berupaya menemukannya dalam segala hal, meski hal paling kecil dan sederhana. Hikmah bagai pelampung untuk menemukan sekoci syukur dalam lautan kesedihan.

Sebagaimana menemukan pekerjaan yang sesuai passion, atau tempat yang sesuai denganmu. Rasanya juga penting menemukan seseorang yang bisa menerimamu apa adanya, yang bila disampingnya kau akan melejit tanpa batas, hanya memilikinya kau tak takut menghadapi dunia biidznillah.


Tapi, apakah kita selalu bisa menemukan orang yang tepat?

Pada kenyataannya, justru kita diuji dengan orang terdekat. Pernah mempertanyakan kenapa?

Atau tiba-tiba pertanyaannya tergantikan oleh : Memangnya kau akan selalu mendapatkan apa yang kau inginkan?

Hmm....

Entah pertanyaannya seperti apa, tapi aku percaya pada satu hal, bahwa Allah Maha Adil. Meski saat ini kau belum menemukan seseorang yang tepat, mungkin karena jarak orang tersebut masih jauh denganmu. Perlu didekatkan dengan ikhtiar-ikhtiar tertentu yang harus kau upayakan. Perlu lebih peka untuk melihat sekeliling, menangkap sinyal yang Allah siratkan. Bisa jadi orang tepat tersebut sedang berada dalam lingkaranmu, hanya saja saat ini kau tidak menyadarinya.

Lalu meski pada akhirnya kau menyadari jarak dan orang itu memang tidak pernah ada setelah semua ikhtiar-ikhtiarmu, yakinlah tidak akan ada istilah "sia-sia" dalam berdoa pada Rabbmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Canvas Passion to Project Passion

Luka, kala itu..

2. Mentoship : Tujuan & Mengukur Kemampuan | Kupu-kupu