karena Sajakmu
Mencari sajakmu dan tak menemukannya.. Entah rasanya disebut apa. Seperti semburat sendu dalam guratan duka yang entah disebut apa. Apa sajakmu hanya sebuah alasan untuk sekedar mengikuti jejak-jejakmu ? Rasanya tidak.. Entah disebut apa. Karena jejakmu ada, dan akan selalu ada. Hanya saja, sajakmu yang selalu memberi suatu rasa yang entah disebut apa membuatku selalu riang membuntuti setiap goresan dalam maya yang kau cipta.. Akankah jelas rasaku ? Dalam sajakmu yang hingga kapan terus memberi rasa yang entah disebut apa. Apakah mungkin, mungkin.. Mungkin sampai aku menemukan sosokmu dalam nyata..