Minggu, 06 Januari 2013

Kaya dan Miskin

*
Sedikit yang menyadari,
bahwa godaan dunia
dengan segala gemerlapannya itu jauh lebih berat,
bahkan dari siksaan kemiskinan yg paling mencekik leher sekalipun.


**
Orang kaya yang tak mampu mensyukuri hartanya
lebih banyak daripada
orang miskin yg tak mampu bersabar atas kemiskinannya.

Karena,
seringkali orang menjadi tabah dan penyabar,
saat sudah dibatas keterpaksaan,
saat tak memiliki lagi pilihan apa² selain bersabar.

Tapi,
betapa banyaknya orang yang lengah bersyukur
saat sudah berenang dalam lautan kenikmatan.


***
Bila ALLAH berkehendak,
tak satupun makhluk mampu menahan-NYA.

kaya dan miskin adalah fenomena tak berumus.
kerja keras tak selalu berujung kaya.
kemalasan juga tak selalu berujung miskin.

Tapi ALLAH menghargai orang yang
berusaha,
bekerja keras,
dan memeras keringat
demi mencapai apa yang dia inginkan.
 

(Di ambil dari buku "Sandiwara Langit")

Semoga kita termasuk orang² yang senatiasa berusaha,
dan terlindung dari tipu daya dunia.
amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kaya dan Miskin

*
Sedikit yang menyadari,
bahwa godaan dunia
dengan segala gemerlapannya itu jauh lebih berat,
bahkan dari siksaan kemiskinan yg paling mencekik leher sekalipun.


**
Orang kaya yang tak mampu mensyukuri hartanya
lebih banyak daripada
orang miskin yg tak mampu bersabar atas kemiskinannya.

Karena,
seringkali orang menjadi tabah dan penyabar,
saat sudah dibatas keterpaksaan,
saat tak memiliki lagi pilihan apa² selain bersabar.

Tapi,
betapa banyaknya orang yang lengah bersyukur
saat sudah berenang dalam lautan kenikmatan.


***
Bila ALLAH berkehendak,
tak satupun makhluk mampu menahan-NYA.

kaya dan miskin adalah fenomena tak berumus.
kerja keras tak selalu berujung kaya.
kemalasan juga tak selalu berujung miskin.

Tapi ALLAH menghargai orang yang
berusaha,
bekerja keras,
dan memeras keringat
demi mencapai apa yang dia inginkan.
 

(Di ambil dari buku "Sandiwara Langit")

Semoga kita termasuk orang² yang senatiasa berusaha,
dan terlindung dari tipu daya dunia.
amin


0 komentar:

Posting Komentar