Senin, 23 April 2012

Hati Mengiyakan Sedang Akal Menolak

7:28
4 February 2012

Di sini, di kampung halaman di temani teriakan-teriakan kecil zidan (ponakan kecil) dan langit yang tak berbintang. Saya kembali galau. Entah kenapa penyakit galau itu sering muncul ketika berada di kampung sendiri :D
Mungkin karena ketika kembali ke sini saya seolah jadi diriku yang dulu, yang belum mengenal tarbiyah dengan baik dan kekanak-kanakan tentunya. Karena lingkungan ini beserta orang-orang disinilah yang mengembalikan saya seperti dulu :D
Atau mungkin karena di sini jauh dari aktivitas-aktivitas dakwah kampus. Meskipun tidak saya pungkiri bahwa saya punya peluang dakwah di sini. Tapi agak berat terlihat berbeda di kampung halaman sendiri.
Aaaaaah, apa yang harus saya lakukan ???

Hatiku mengiyakan, sedangkan akalku menolak. Padahal saya tahu pasti jawabannya apa. Tapi masiih saja saya mencari tempat nyaman untuk sedikit membela hati.
Lagi-lagi, apa yang harus saya lakukan ??

Jika mengcut langsung, sy takut hanya akan mengembalikan kesan orang-orang yang dulu tentang sy. Atau ketakutanku lagi-lagi untuk memberikan sedikit kenyamanan bagi hati ??? Tapii akalku berontak bahwa ini tidak benar dan harus sy akhiri.

Sejak awal saya sudah menyangka akan seperti ini, tapi tidak juga saya indakan :( Entah apa lagi yang akan terjadi nanti.

Aaaah, saya tahu ini apa karena pernah mengalaminya. Tapi ternyata saya tidak benar-benar belajar dari yang kemarin. Karena masih saja berpihak sedikit pada hati :(
Tii, ayolaaaaah.. kau pasti bisa !!!
Oklah. Mungkin mmg tidak harus instan. Pelan-pelan yah. Batasi. Kau harus menguasai hatimu. Berpikirlah dulu sebelum bawa rasa ke hati. Okok

Rabbi, tolonglah hamba.. Berikan perlindungan dan penjagaanmu.
Engkaulah sebaik-baik tempat berlindung :)
Jangan biarkan hamba masuk ke lubang yang sama berkali-kali Rabbi..
Izinkan hamba untuk tidak melupakan kekhilafan kemarin. Biarkan tetap dihati hamba, agar hamba tak pernah berani bahkan untuk mendekatinya lagi.

Aamiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hati Mengiyakan Sedang Akal Menolak

7:28
4 February 2012

Di sini, di kampung halaman di temani teriakan-teriakan kecil zidan (ponakan kecil) dan langit yang tak berbintang. Saya kembali galau. Entah kenapa penyakit galau itu sering muncul ketika berada di kampung sendiri :D
Mungkin karena ketika kembali ke sini saya seolah jadi diriku yang dulu, yang belum mengenal tarbiyah dengan baik dan kekanak-kanakan tentunya. Karena lingkungan ini beserta orang-orang disinilah yang mengembalikan saya seperti dulu :D
Atau mungkin karena di sini jauh dari aktivitas-aktivitas dakwah kampus. Meskipun tidak saya pungkiri bahwa saya punya peluang dakwah di sini. Tapi agak berat terlihat berbeda di kampung halaman sendiri.
Aaaaaah, apa yang harus saya lakukan ???

Hatiku mengiyakan, sedangkan akalku menolak. Padahal saya tahu pasti jawabannya apa. Tapi masiih saja saya mencari tempat nyaman untuk sedikit membela hati.
Lagi-lagi, apa yang harus saya lakukan ??

Jika mengcut langsung, sy takut hanya akan mengembalikan kesan orang-orang yang dulu tentang sy. Atau ketakutanku lagi-lagi untuk memberikan sedikit kenyamanan bagi hati ??? Tapii akalku berontak bahwa ini tidak benar dan harus sy akhiri.

Sejak awal saya sudah menyangka akan seperti ini, tapi tidak juga saya indakan :( Entah apa lagi yang akan terjadi nanti.

Aaaah, saya tahu ini apa karena pernah mengalaminya. Tapi ternyata saya tidak benar-benar belajar dari yang kemarin. Karena masih saja berpihak sedikit pada hati :(
Tii, ayolaaaaah.. kau pasti bisa !!!
Oklah. Mungkin mmg tidak harus instan. Pelan-pelan yah. Batasi. Kau harus menguasai hatimu. Berpikirlah dulu sebelum bawa rasa ke hati. Okok

Rabbi, tolonglah hamba.. Berikan perlindungan dan penjagaanmu.
Engkaulah sebaik-baik tempat berlindung :)
Jangan biarkan hamba masuk ke lubang yang sama berkali-kali Rabbi..
Izinkan hamba untuk tidak melupakan kekhilafan kemarin. Biarkan tetap dihati hamba, agar hamba tak pernah berani bahkan untuk mendekatinya lagi.

Aamiin :)

0 komentar:

Posting Komentar